Saturday, June 27, 2015

Hujan (If I Could See You Again)

Posted by Unknown at 9:36 AM 0 comments
Kupandangi langit, hujan turun membasahi dedaunan, Aku hanya duduk dibangku sekolah dan terdiam, Seolah aku terhipnotis dengan hujan yang turun, 

Aku selalu tersenyum ...
Saat hujan turun ...
Karna aku dapat mengenangmu ...
Untuk diriku sendiri ...

Aku menghela nafas dengan panjang, rasanya ingin hujan ini cepat berhenti dan tidak akan datang lagi.
"Jangan bengong aja neng,, awas loh ada yang lewat" Aku hanya melirik dan tidak
berkata apa- apa "Clarista, nggak sah dipikirin,, kalau Tuhan mau ketemuin lo sama dia, Pasti ketemu ko"
"Ya,, I know that..."
 ***
Sebulan yang lalu di sekolah tampak sepi tak seorangpun yang lewat di depan kelas itu. Ada sesosok cewek yang berambut kepang, tas ransel kuning dan mengenggam handphone dengan casing warna yang sama dengan tasnya. Dia adalah Clarista, siswa kelas XII IPA yang sedang duduk sambil memaikan musik di handphonenya.
"Clarista.... Clarista ,,,," Seseorang memenggil dari dalam kelas, namun tak ada tanggapan darinya  "Clarissstaaaa.,, woiii ... ."
"Eittss,, apaan si lo teriak teriak nggak jelas "
"Makannya  kalo denger musik jangan keras keras kek, ntar ada petir gak tau loh"
"Oke deh,,  Angga"
"Eh, Nama gue itu Anggarani,, emang gue cowok apa,, panggil Rani kek"
"Oke deh Angga Rani.. ada apaan manggil gue tadi?"
 "Gak jadi,, males gue sama lo.. " gadis itu pun memalingkan wajahnya ke pandangan
lain, biarpun dia selalu gangguin aku, dia tetap jadi sahabatku yang paling baik. yupp... dia Anggarani, kami sudah berteman sejak kami kenal digerbang sekolah dan entah kenapa aku selalu betah duduk disebelah dia. Dia orang yang slalu berkomentar tentang semua hal yang aku lakukan,, itualah Rani, sahabatku.
"Eh kita jalan-jalan yuk kan Try Out udah kelar.. yukk.... " Rengek manja si Rani sambil
 menarik-narik baju seragamku.
"Gak ah,, capek gue,, mau tidur aja di rumah"
"Ayolah,, sebentar aja ko.. gak lama kelar jalan-jalan kita langsung pulang deh,, mau
 ya?" Rani pun menarik - narik bajuku, namun aku masih tidak bergerak. Tak putus asa, dia langsung mengambil handphone ku dengan cepat
"Heh,, balikin nggak handphone gue" aku berusaha merebutnya dari genggamnya.
"Oke.. oke.. gue balikin asalkan kita jalan jalan hari ini.. ya "
"Iya.. iya.."
"Asikkk... jalan-jalan" Rani mengembalikan handphone ku, dan ia berjalan dengan riang
 sambil mengandengku.

***

Dalam perjalanan, kami hanya terdiam dan sibuk dengan gagdet masing-masing, sampai hujan di siang hari itupun tidak kami ketahui, Taksi kami berhenti di depan sebuah mall.
"Aduh,, hujan nih, gimana donk?" 
"Ya,, gimana lagi? nggak usah jadi?" 
"Jangan donk,, udah kepalang tanggung nih" Rani menatapku dengan muka memelas
"Lari yahhh,, " 
Ku buka pintu dari aku berlari sekuatku bisa untuk menghindari hujan di siang itu menuju ke lobby mall tersebut. Kami tidak membuang waktu yang ada. Kami melewati toko-toko satu per satu dan Rani selalu mengajakku berhenti di tiap toko tersebut, Setelah beberapa toko kami lewati, tak ada satu barangpun yang Rani beli dalam toko tersebut.
"Ran,, sebenernya lo mau beli apaan si.. dari tadi kita masuk toko ini, masuk toko itu,,,
 tapi gak ada yang lo beli satupun" Aku duduk sambil memijat-mijat kakiku "Pegel ni gue"
"Yah,, gue mau cari yang unik ta, tau kan lo gue suka yang unik"
"Emang dari tadi nggak ada apa? Pegel banget nih, udah beberapa toko dimasukkin
 belum juga dapet"
"Yaudah kesana bentar yuk,, mau kan?" Rani pun menarikku sekuat tenaga
"Nggak deh  Ran, lo aja sana, gue tunggu sini, Beneran capek kaki gue" kataku sedikit
memohon berharap Rani mau mengasihiku.
"Oke deh,,, tunggu ya.." Rani pun berlari memasuki sebuah toko di sebrang. Aku
memijat-mijat kakiku yang lelah, Ku lihat Rani keluar masuk ke beberapa toko, aku hanya bisa menggelengkan kepalaku melihat kelakuan temanku itu, Sampai ketika pandanganku berhenti di sebuah toko buku. Dari pada hanya duduk saja, aku memutuskan untuk melangkah ke toko buku tersebut, Aku mengelilingi beberapa rak-rak buku mencari buku yang ku mau. Tiba-tiba kakiku berhenti menyadari aku menabrak sesuatu,
"Brukk,," Aku langsung terhempas ke lantai "Auh,,, liat-liat donk"
"Sorry.. sorry,, gue gak hati-hati" Diapun mengulurkan tangannya untuk menolongku.
Aku pun segera beranjak dari lantai "Maaf ya.. "
"Iya gue maafin" kataku sambil membersihkan debu debu yang di tanganku.
"Oh ya,, gue.." belum sempat ia memperkenalkan diri, Rani datang dari kejauhan dan
 langsung menabrakku.
"Aduh,, ngapain si lo?" tanyaku kepada Rani
"Langit? lo langit kan?" bukannya menjawab pertanyaanku justru dia terpukau dengan
 sosok yang dihadapankku "Bener kan, Ini langit kan?"
"Hai Ran" sapa cowok itu dengan senyum lebar di bibirnya.
"Langitt,,, lama banget kita nggak ketemu" kulihat Rani sangat akrab dengan sosok di
depankku "Oh iya, kenalin ini temen gue Clarista. Ta,, ini temen gue dari kecil waktu gue masih di Bandung, namanya Langit"
"Hai Clarista, nice to meet you.. sorry nih kalau ketemunya harus dengan nabrak lo" 
"Iya. Nice to meet you too"
"Oh ya, Kalian mau langsung pulang atau jalan-jalan lagi?"
"Kita sih mau cari makan dulu nih,, laper juga abis keliling keliling" kata Rani sambil
 mengandengku "Apalagi dia nih, pasti udah kelaperan banget nih"
"Ya udah yuk,, sekalian makan bareng aja sambil cerita-cerita" ajak Langit kepada kami
 "mau kan?"
"Okelah"
 ***

Kami pun sampai ke tempat makan, kami memilih tempat yang nyaman untuk makan sambil bercerita satu dengan yang lain, aku pun merasa tidak nyaman dengan Langit, sosok yang baru ku kenal namun tidak asing buat sahabatku, Rani. 
"Kok diem aja Clarista?" pertanyaan Langit membuyarkan aku dari lamunanku
"Ga apa-apa, panggil gue Rista aja " Jawabku sedikit kaku
"Rista tu emang begitu ngit, Dia itu emang suka diem sama orang baru" celetuk Rani
 "Tapi kalau udah kenal, pasti malu-maluin banget" 
"Apaan si lo?" senggolku kepadanya 
"Yee,, emang bener.. ngit, lo sekarang sibuk apa?"
"Gue? gue sibuk sama kuliah gue, yaa ,, namanya mahasiswa baru jadi agak sibuk deh"
 jawabnya sambil tersenyum  
"Wah yang anak kuliahan, but the way, lo kuliah di Bandung?"
"Yup, gue kuliah di Bandung, kapan-kapan kalian mainlah  ke Bandung biar kita jalan-
jalan" pembicaraan kamipun berhenti ketika pelayan itu membawa makanan yang kami pesan, Kami menyantap makanan itu. Tanpa terasa siang sudah berganti menjadi sore, matahari tidak bersinar lagi."Kalian mau pada pulang? Gmana gue aja yang nganterin?"
"Nggak usah langit, kita naik taksi aja" tolakku dengan cepat
"Naik taksi?" protes Rani kepadaku "susah nyarinya lagi ris, Kita ikut si langit aja ya,
 emang lo mau pulang kemana ngit?" 
"Gue mau pulang ke rumah tante gue"
"Wah,, searah tuh lewatin rumah gue, baru lewatin rumah si rista" senggol Rani
 kepadaku seaakan meminta persetujuan "Kita bareng aja ya ris, biar gak repot nyari taksi lagi?"
 "Yaudah kalau gitu kita langsung aja, takut kemaleman kaliannya" kami bergegas
meninggalkan tempat makan dan menuju kearah parkiran. Sepanjang perjalanan aku hanya diam tak berbicara sedikitpun, entah sepertinya aku merasa tidak nyaman apalagi aku diantar oleh orang yang tak ku kenal tidak hanya itu, namanya pun masih terasa aneh dikupingku, Rani turun terlebih dahulu, Tinggal kami berdua, akupun masih diam tak berniat untuk mengajaknnya ngobrol.
"Kayanya lo nggak nyaman ya sama gue?"
"Heh?" pertanyaan itu membuyarkan lamunanku "Ah enggak ko, biasa ja"
"Abis gue perhatiin dari tadi lo diem aja, ya kalau nggak nyaman ya sakit gigi"
 celetuknya "Relax,, gue orang baik-baik ko" 
"Ya.." aku kembali terdiam, Tak berapa lama kamipun sampai di depan rumahku,
 "Thank you ya, atas makan malemnya dan udah repot nganterin ke rumah"
"You're welcome. besok-besok jangan diem lagi ya, gue lebih suka kalau lo mau ngobrol
 sama gue" katanya kepadaku "Oke deh.. gue balik dulu,, have a nice dream"
"Okey.. hati-hati ya" sambil melambaikan tanganku, Langit pun masuk kedalam
mobilnya dan melaju pergi. Bayangannya pun menghilang dari pandangannku dan aku langsung bergegas masuk kedalam rumah.

***
 

Cerita Julie Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea